Sebagai generasi yang bebas dari prejudisasi, kita perlu memahami bahwa pembentukan kepribadian dan pandangan hidup kita tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Namun, peran dan tanggung jawab dari mereka sangatlah penting dalam membentuk diri kita.

Peran Orang Tua

Orang tua seringkali menjadi pengaruh utama dalam kehidupan sehari-hari kita. Mereka memberikan contoh conducta, nilai-nilai, dan kebiasaan yang baik. Namun, perlu diingat bahwa orang tua juga dapat memiliki preju-dise yang tertanam dalam diri mereka sendiri, sehingga mempengaruhi cara mereka menghadapi dunia.

  • Contoh: Ayah kita yang selalu mengatakan “Jangan pernah kalah”, meskipun tidak menyadari bahwa pengaruh itu juga dapat membuat anaknya takut untuk mencoba dan berisik.
  • Contoh: Ibu kita yang sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian, sehingga anaknya menjadi orang yang sangat peduli dengan kehygignan.

Sekolah

Sekolah adalah tempat di mana kita belajar mengenal diri sendiri dan orang lain. Di sini, kita dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sangat berharga. Namun, perlu diingat bahwa sekolah juga tidak selalu menjadi tempat yang adil atau netral.

  • Contoh: Kapan-kapan kita dihadapkan pada guru yang tidak dapat memahami kepribadian kita sendiri, sehingga membuat kita merasa tidak nyaman dan takut untuk mengungkapkan pendapat kita.
  • Contoh: Di sekolah, kita seringkali dibuat perbedaan antara orang yang populer dan orang yang tidak. Ini dapat mempengaruhi cara kita berpikir tentang diri sendiri dan bagaimana kita ingin digunakan oleh orang lain.

Masyarakat

Masyarakat merupakan komunitas yang luas yang mencakup berbagai jenis kelompok sosial, budaya, dan agama. Di sini, kita dapat belajar tentang keanekaragaman hidup, nilai-nilai, dan adat-istiadat yang berbeda.

  • Contoh: Kapan-kapan kita dihadapkan pada orang yang memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan pendapat kita sendiri. Ini dapat membuat kita merasa tidak nyaman dan memikirkan tentang bagaimana cara mengungkapkan perbedaan itu.
  • Contoh: Di masyarakat, kita seringkali dibuat perbedaan antara orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dan orang yang memiliki status sosial yang lebih rendah. Ini dapat mempengaruhi cara kita berpikir tentang diri sendiri dan bagaimana kita ingin digunakan oleh orang lain.

Pembuatan Kepribadian Bebas dari Prejudisasi

Untuk membentuk kepribadian yang bebas dari prejudisasi, kita perlu memahami bahwa diri sendiri adalah sebuah identitas unik dan berbeda. Kita harus belajar untuk mengakui dan menerima diri sendiri, serta orang lain, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.

  • Contoh: Ketika kita menemukan bahwa seseorang memiliki pandangan yang berbeda dengan pendapat kita sendiri, bukanlah karena itu salah, tapi karena itu adalah bagian dari identitas mereka sendiri. Kita harus belajar untuk menerima perbedaan itu dan tidak memandangnya sebagai “salah” atau “benar”.
  • Contoh: Ketika kita dihadapkan pada orang yang memiliki status sosial yang lebih rendah daripada kita, bukanlah karena mereka berhak mendapat penghargaan lebih dari kita. Kita harus belajar untuk menghargai dan menghormati diri mereka sendiri, serta menunjukkan kejujuran dan kasih sayang.

Sebagai generasi yang bebas dari prejudisasi, kita perlu memahami bahwa pembentukan kepribadian dan pandangan hidup kita tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Kita harus belajar untuk mengakui dan menerima diri sendiri, serta orang lain, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *